Sabtu, 16 Januari 2010

Mensikapi Musibah

Dulu ketika ditimpa musibah, saya berpendapat “Tertimpa musibah adalah karena perbuatan sendiri. Jadi koreksi saja diri sendiri”.

Mari kita renungi... Apakah mungkin seseorang yang ditimpa musibah mengkoreksi diri sendiri. Wong pikiranya saja mungkin sedang buntu dan tidak bisa berpikir, boro-boro mau koreksi diri.

Ketika saya diskusi tentang sehat dan sakit dengan guruku, Beliau bertanya ke saya “Ketika kamu sakit, kamu berusaha untuk sembuh, ketika kamu sehat ada gak yang kamu usahakan?”. Masih dalam keadaan merenungi pertanyaan tersebut Beliau menjelaskan “Sakit dan sehat itu ya dinikmati saja. Tentu ada maksud Allah menganugerahi semua itu”.

Awal mendengar penjelasan Beliau, rasanya tidak masuk akal buatku. Dengan berjalannya waktu, pendapat Beliau akhirnya saya setujui sebagai pemahaman.

Ya, sakit dan sehat perlu disyukuri. Kenapa? Karena Allah sangat menyayangi kita. Saking sayangnya, ketika kita lupa dengan kesehatan diri, kita diingatkan dan dianugerahi sakit. Agar kita tidak malas dan semaunya, didatangkanlah pendidik hebat yang berjiwa menghina, memaki, dll, agar kita lebih giat dan rajin untuk meraih keberhasilan.

Jadi, ketika ada musibah atau mendapat perlakuan seburuk apapun, tetaplah berterimakasih dan bersyukur, karena suksesmu ada di situ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar